Mengenal Ethereum Kripto, Lebih dari Sekedar Uang Kripto

Mengenal Ethereum, Lebih dari Sekedar Uang Kripto

Kelasinvestasi.com Mengenal Ethereum, Lebih dari Sekedar Uang Kripto – Ethereum, yang berdiri sebagai salah satu mata uang kripto terkemuka di dunia setelah Bitcoin, juga dikenal sebagai salah satu jaringan blockchain yang paling aktif. Keberadaan Ethereum tidak hanya menjadi simbol finansial, tetapi juga sebuah ekosistem yang menginspirasi inovasi. Ini dikarenakan Ethereum menjadi tonggak dalam pengembangan platform smart contract, yang menjadi fondasi bagi beragam aplikasi terdesentralisasi (dikenal juga sebagai decentralized applications/dApps) dan menggalakkan visi Web3. Jika penasaran ingin mengetahui lebih dalam tentang apa yang ditawarkan oleh Ethereum, jangan ragu untuk menjelajahi artikel ini secara menyeluruh.

Mengenal Ethereum Lebih Dekat

Mengenai Ethereum, platform ini bisa dianggap sebagai suatu sistem komputasi terdesentralisasi yang memfasilitasi eksekusi program-program yang disebut sebagai smart contract. Sama seperti konsep yang terdapat pada Bitcoin, Ethereum memungkinkan individu untuk melakukan transaksi menggunakan mata uang digital tanpa bergantung pada lembaga perantara seperti bank atau institusi keuangan lainnya.

Adapun teknologi yang menjadi tulang punggung dari proses transaksi online tanpa perantara ini dikenal sebagai blockchain. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun Ethereum juga mengadopsi konsep blockchain, perbedaannya dengan Bitcoin cukup signifikan.

Ethereum memperluas cakupan kemampuan blockchain dengan cara yang lebih kompleks dan fleksibel. Ini karena platform ini memberikan keleluasaan kepada para pengembang untuk menciptakan beragam aplikasi di atas infrastruktur blockchain Ethereum. Melalui penggunaan smart contract yang menjadi salah satu fitur utama Ethereum, pengembang dapat membuat berbagai jenis aplikasi, mulai dari platform pertukaran aset kripto hingga sistem peminjaman atau peminjaman aset kripto. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Ethereum dan potensi yang dimilikinya, mari kita telaah pembahasan yang lebih rinci di bawah ini.

Sejarah Ethereum

Mengenal Ethereum, Lebih dari Sekedar Uang Kripto
Sejarah Ethereum

Seorang pengembang berkebangsaan Rusia-Kanada yang bernama Vitalik Buterin adalah otak di balik penciptaan Ethereum. Sejak tahun 2013, Buterin telah mengusulkan konsep Ethereum dalam sebuah dokumen berjudul “Ethereum: The Ultimate Smart Contract and Decentralized Application Platform”. Dalam dokumen tersebut, dia menguraikan gagasannya tentang menciptakan sebuah blockchain yang memiliki kecakapan Turing lengkap, yakni sebuah platform komputasi terdesentralisasi yang mampu menjalankan beragam aplikasi. Kemudian, pada tahun 2015, Ethereum resmi diluncurkan ke publik.

Fungsi atau Kegunaan Ethereum

Mari kita jelajahi apa yang Ethereum mampu lakukan. Di bawah ini, kita akan merinci fungsi dan manfaat Ethereum dengan lebih rinci.

  • Akses Keuangan Inklusif: Ethereum membuka pintu akses ke layanan keuangan bagi semua orang. Dengan platform ini, Anda dapat menjelajahi berbagai layanan keuangan seperti staking, pembayaran global, investasi, dan banyak lagi, tanpa terhalang oleh kendala akses tradisional.
  • Jaringan Peer-to-Peer: Ethereum memberikan Anda kemampuan untuk mentransfer dana atau membuat kesepakatan langsung dengan individu lain, mengeliminasi kebutuhan untuk melibatkan perantara perusahaan dalam prosesnya.
  • Kontrak Pintar: Kontrak pintar adalah program yang beroperasi di blockchain Ethereum. Mereka berfungsi tanpa campur tangan manusia dan dibuat menggunakan bahasa pemrograman asli Ethereum, yaitu Solidity.
  • Aplikasi Terdesentralisasi (DApps): Ethereum memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi, dikenal sebagai DApps, yang menawarkan kemungkinan fungsionalitas yang luas dan inovatif.
  • Organisasi Otonom Desentralisasi (DAO): Ethereum menyediakan infrastruktur untuk pembentukan DAO, di mana keputusan diambil secara demokratis oleh anggota jaringan.
  • Pembuatan Aset Kripto Baru: Melalui penggunaan standar token ERC-20, Ethereum memungkinkan penciptaan aset kripto baru, memperluas ekosistem kripto secara keseluruhan.
  • Pemanfaatan Non-Fungible Token (NFT): Blockchain Ethereum juga mendukung penggunaan token non-fungible (NFT) melalui standar token ERC-721, memfasilitasi representasi digital unik dan terdesentralisasi atas berbagai jenis aset.

Apa Perbedaan Ethereum dan Bitcoin?

Blockchain Ethereum dan Bitcoin, meskipun memiliki sejumlah kesamaan yang mencolok dalam fungsi-fungsi yang mereka tawarkan, sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan dan menawarkan keunggulan-keunggulan unik. Bitcoin, sebagai contoh, sering kali dianggap sebagai pelopor dalam ranah blockchain, dikenal sebagai generasi pertama, yang utamanya ditujukan untuk menyediakan tingkat keamanan yang tinggi dalam proses transfer aset digital, terutama sebagai bentuk mata uang digital.

Namun, keamanan yang diutamakan ini membatasi fleksibilitas bahasa pemrograman di blockchain Bitcoin, sehingga kurang cocok bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi yang rumit atau inovatif di atasnya.

Di sisi lain, blockchain Ethereum membawa konsep yang lebih luas dari sekadar transfer aset digital. Berkat teknologi smart contract-nya yang canggih, Ethereum memungkinkan tingkat pemrograman yang lebih kompleks. Ini memberikan ruang lebih bagi para pengembang untuk menjelajahi ide-ide kreatif mereka dan mewujudkannya dalam bentuk aplikasi terdesentralisasi. Aplikasi ini yang dikenal sebagai Decentralized Applications (DApps).

Saat berurusan dengan transaksi dan interaksi melalui smart contract di atas blockchain Ethereum, segala sesuatunya bersifat final. Seperti halnya blockchain Bitcoin, setiap transaksi di Ethereum diotentikasi secara digital menggunakan teknik kriptografi dan disebarkan ke seluruh jaringan Ethereum. Demikian itu untuk diverifikasi oleh para penambang (miners) sebelum akhirnya dicatat secara paten atau permanen di dalam rantai blok (blockchain).

Kesimpulan

Dengan demikian, meskipun Ethereum dan Bitcoin sama-sama menjelma sebagai inovasi revolusioner dalam dunia blockchain. Keduanya menempuh jalur yang berbeda dalam menggarap konsep tersebut. Bitcoin, dengan fokus utamanya pada keamanan transfer aset digital. Hal ini Bitcoin telah membentuk fondasi yang kokoh sebagai mata uang digital pertama yang diterima secara luas. Namun, pembatasan dalam bahasa pemrogramannya telah menghambat potensinya untuk berevolusi menjadi platform yang lebih luas.

Di sisi lain, Ethereum mengeksplorasi dimensi yang lebih luas dari potensi blockchain dengan memperkenalkan konsep smart contract. Konsep ini yang memungkinkan untuk eksekusi otomatis dari perjanjian dan fungsi-fungsi yang lebih kompleks. Hal ini membuka pintu bagi inovasi yang lebih besar dan beragam dalam bentuk aplikasi terdesentralisasi (DApps). Aplikasi ini memanfaatkan potensi blockchain secara penuh.

Dengan begitu, sementara Bitcoin tetap menjadi tonggak penting dalam sejarah blockchain sebagai yang pertama dan paling dikenal. Ethereum menawarkan visi yang lebih ekspansif tentang apa yang dapat dicapai dengan teknologi ini. Melalui perbedaan-perbedaan inilah, keduanya melengkapi satu sama lain, membentuk kerangka kerja yang beragam dan dinamis. Hal ini untuk inovasi masa depan dalam dunia blockchain dan keuangan terdesentralisasi.

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *