Home Saham Mengenal Saham Cyclical dan Saham Defensive: Mana yang Lebih Aman?
Mengenal Saham Cyclical dan Saham Defensive: Mana yang Lebih Aman?

Dalam dunia investasi saham, memahami jenis-jenis saham sangat penting untuk dapat membuat keputusan investasi yang tepat. Salah satu pembagian jenis saham yang umum digunakan adalah saham cyclical dan saham defensive. Kedua jenis saham ini memiliki karakteristik dan pola kinerja yang berbeda, sehingga investor perlu memahaminya dengan baik sebelum berinvestasi.

Saham Cyclical

Saham cyclical adalah saham yang pergerakan harganya mengikuti pola siklus ekonomi. Artinya, kinerja saham cyclical akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian secara keseluruhan. Ketika perekonomian sedang tumbuh, maka kinerja saham cyclical cenderung naik, dan sebaliknya, ketika perekonomian sedang lesu, maka kinerja saham cyclical cenderung turun.

Contoh dari saham cyclical antara lain:

  • Saham perusahaan industri
  • Saham perusahaan otomotif
  • Saham perusahaan bahan bangunan
  • Saham perusahaan manufaktur

Saham cyclical biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham defensive, karena kinerjanya sangat bergantung pada kondisi perekonomian. Namun, saham cyclical juga berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar ketika perekonomian sedang tumbuh.

Saham Defensive

Saham defensive adalah saham yang pergerakan harganya tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi perekonomian. Artinya, kinerja saham defensive cenderung lebih stabil bahkan ketika perekonomian sedang lesu. Saham defensive umumnya berasal dari perusahaan yang menyediakan kebutuhan dasar, seperti:

  • Saham perusahaan makanan dan minuman
  • Saham perusahaan farmasi
  • Saham perusahaan utilitas (listrik, air bersih)
  • Saham perusahaan telekomunikasi

Saham defensive biasanya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham cyclical karena kinerjanya tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi perekonomian. Namun, potensi keuntungan yang diberikan oleh saham defensive juga cenderung lebih rendah.

Mana yang Lebih Aman?

Keamanan suatu saham tergantung pada banyak faktor, seperti kondisi perusahaan, sektor industri, dan kondisi perekonomian secara keseluruhan. Namun, secara umum, saham defensive dianggap lebih aman dibandingkan dengan saham cyclical karena kinerjanya lebih stabil. Hal ini terutama berlaku ketika perekonomian sedang lesu.

Bagi investor yang mencari investasi yang relatif aman dan stabil, saham defensive dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa semua investasi memiliki risiko, dan investor perlu melakukan riset sebelum berinvestasi.

Tips Berinvestasi di Saham Cyclical dan Defensive

Berikut adalah beberapa tips untuk berinvestasi di saham cyclical dan defensive:

  • Diversifikasi portofolio: Investasikan di kedua jenis saham untuk mengurangi risiko.
  • Pahami siklus ekonomi: Ketahui kapan perekonomian sedang tumbuh atau lesu untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
  • Riset perusahaan: Cari perusahaan yang memiliki keuangan yang baik dan manajemen yang kompeten.
  • Investasi jangka panjang: Saham cyclical dan defensive cenderung memberikan keuntungan yang lebih baik dalam jangka panjang.
  • Jangan panik: Hindari mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi.

Dengan memahami perbedaan antara saham cyclical dan saham defensive serta menerapkan tips di atas, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

A+ A-

Live Search